Sabtu, 06 Juli 2013

Pesona Pulau lombok


Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)[1] adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Lombok.gif


SEJARAH SINGKAT LOMBOK

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [3]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.

Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

WISATA

Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.
WISATA ALAM
1. Pantai Senggigi,Lombok Barat
senggigi1.jpg
senggigi-c-ukirsari-pulau.jpg
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.

2. Batu Bolong,Lombok Barat
1-1249707757-hindu-temple.jpg
Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Ini adalah sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepadaikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.
3.Batu Layar,Lombok Barat
pantai2bbatulayar2blomb.jpg
Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar ramai di kunjungi pada saat " Lebaran topat " yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri.
4. Gili Trawangan,Gili Meno dan Gili Air
img-3043bis1.jpg
Pulau Gili merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok, terdapat tiga Pulau Gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga Pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni
Kawasan Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat-NTB. Gili merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di Lombok Barat. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Barat, sampai saat ini baru tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.
5. Pantai Kuta Selatan Pulau Lombok
kutalombok.jpgkuta-lombok-63.jpg
Pantai kuta Lombok adalah sebuah pantai yang memiliki keindahan yang sangat luar biasa, pantai yang berpasir putih dihiasi dengan birunya air dengan gradasi hijau di karenakan habitat bawah lautnya masih sangat terjaga kelestariannya Ombak yang lumayan besar juga menjadikan tempat ini sebagai salah satu surga bagi para pecinta surfing baik itu para surfer lokal ataupun Non Lokal.
6.Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok
2007-rinjani-102.jpg
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya dgn Danau Segara Anaknya
7. Gili Nanggu,Lombok Barat
gili-nanggu.jpg
Gili Nanggu adalah pulau kecil yang terletak di Lombok Selatan, sekitar 20 menit dari Pelabuhan Lembar dan 15 menit menyeberang dengan perahu motor dari Tawun. Di pulau kecil berterumbu karang dangkal ini tersedia penginapan yang katanya milik perorangan. Pantainya jernih kehijauan. 5 meter dari pantai sudah bisa menikmati terumbu karang dengan ikan hias berwarna-warni berlalu-lalang.
Bagi anda yang senang berwisata bahari, menyelam, berjemur di pantai, atau rileks di tempat yang bernuansa alami, datanglah menginap di Gili Nanggu. Pulau seluas 12,5 Ha di barat Lombok ini dikelola dengan konsep Forest/Virgin Island, sehingga masih memiliki alam yang asri dan alami. Ketenangan dan keasriannya menjadikan Gili Nanggu sebagai tempat kunjungan rutin banyak tamu mancanegara. Gili Nanggu dijuluki: Paradise Island.
8.Pantai Sekotong,Lombok Barat
sekotong.jpg
Pantai Sekotong adalah salah satu obyek wisata yang terkenal di Pulau Lombok. Pantai ini terletak di Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Kecamatan Sekotong. Jika diukur dari Kota Mataram, Pantai Sekotong ini berjarak sekitar 60 kilometer. Untuk menuju Pantai Sekotong, dapat ditempuh dengan angkutan umum sejenis minibus sekitar 1,5-2 jam. Selain melalui Mataram, bisa juga dicapai melalui Pelabuhan Nusa Penida. Dengan perahu sewaan, perjalanan Nusa Penida-Sekotong bisa ditempuh dalam waktu tiga jam.Pantai ini dikelilingi oleh kawasan perbukitan yang melingkar tak jauh dari pinggir pantai. Lautnya berair biru dan pantainya berpasir putih. Pantai Sekotong ini masih asli, bebas polusi dan belum banyak dijamah manusia. Namun demikian kini mulai dibangun sarana akomodasi seperti hotel dan penginapan.
9. Taman Narmada,Lombok Barat
taman-narmada.jpg
Taman Narmada terletak di Desa Lembuah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Taman yang luasnya sekitar 2 ha ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.
Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah (mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta (air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama- kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.
10. Air Terjun Sendang Gile,Lombok Tengah.
airterjun-sindanggile.jpg
Namanya memang Air Terjun Sendang Gila, namun masyarakat menyebutnya dengan air Terjun Sendang Gile. Konon, air terjun ini tidak sengaja ditemukan oleh warga yang sedang memburu singa gila yang mengacau sebuah kampung dan kemudian masuk ke dalam hutan.
Untuk menuju lokasinya, ada dua jalur alternative kalau dari Kota Mataram, yaitu jalur Pusuk dan Jalur Senggigi. Kalau melalui jalur Pusuk, suasana yang disuguhkan dalam perjalanan menuju ke lokasi sangat mengagumkan.
Biasanya para wisatawan yang melalui jalur ini, berhenti sejenak untuk memberi makanan pada gerombolan monyet yang sedang berkeliaran.
Suasana yang sejuk khas pegunungan dan hutan lebat yang mengelilingi, ketika sampai di Pusuk, kita bisa melihat banyak monyet yang sudah jinak berkeliaran. Dan setelah sampai dilokasi, kita cukup membayar tiket Rp. 5.000. Untuk mencapai air terjunnya, kita harus menuruni beberapa anak tangga melalui lembah yang mungkin jumlahnya sekitar ratusan saja. Air terjun yang muncul dari atas tebing dengan ketinggian ±32 meter ini, terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang hanya satu jalur air, dan bagian bawah yang keluar dari beberapa sumber air.
Sedangkan suasana yang ditawarkan, cukup mampu untuk membuat para pengunjungnya rileks dan merasa damai. Apalagi bagi wisatawan yang ingin menghindari kesibukan dari segala aktifitas.
Sedangkan untuk jalur Seinggigi, kita akan melihat indahnya pantai dan gugusan tiga Pulau Gili. Kedua jalur tersebut akan bertemudi desa pamenang, kemudian perjalan dilanjutkan dengan melewati beberapa desa termasuk pusat pemerintahan Tanjung. Konon, menurut kepercayaan penduduk setempat, air yang ada di lokasi ini memiliki unsur magis.
Airnya dipercaya dapat membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usia yang sebenarnya. Sentuhan alamnya tergolong masih jauh dari nuansa perkotaan, panorama asri dan cukup menawan. Serta udaranya yang segar, sejenak mampu untuk melupakan segala kepenatan yang terjadi ramainya kota.

 WISATA BUDAYA
Ada banyak desa-desa tradisional di Lombok, salah satunya adalah Dusun Sade di Desa Rambitan, Lombok Tengah. Tidak sulit menemukan dusun ini karena letaknya yang mudah dijangkau. Terletak di pinggir jalan raya antara Mataram dan Praya, dusun ini juga biasa dijadikan tempat bersinggah bagi wisatawan sebelum atau mungkin sesudah berkunjung ke pantai selatan lombok.
Berangkat dengan menggunakan mobil carteran, saya, Andri, Amri dan Dajon meluncur ke arah selatan lombok. Sebenarnya hanya butuh waktu setengah jam saja untuk mencapai dusun ini namun kami singgah sebentar di Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sedang dalam tahap akhir proses pembangunan. Bandara ini lebih luas daripada Bandara Selaparang dengan desain yang minimalis dan futuristik (seperti Bandara Hassanudin di Maksasar). Rencananya jika pembangunan bandara internasional ini tidak mengalami kendala sekitar bulan oktober bandara ini siap beroperasi dan beberapa maskapai internasional siap merapat disini guna menumbuhkan pariwisata Pulau Lombok. Dari BIL kami meluncur ke selatan dan tidak sampai 20 menit akhirnya kami tiba di dusun Sade ini. tidak ada tarif resmi untuk memasuki kawasan dusun ini, namun di depan pintu masuk tamu diwajibkan mengisi daftar kunjungan dan juga “infak” seadanya yang nantinya digunakan untuk masyarakat Sade sendiri.
BIL Under Construction
BIL Under Construction
Welcome to Sade
Welcome to Sade
Dusun ini dihuni oleh Suku Sasak, suku asli Pulau Lombok. Mata pencaharian mereka adalah bertani dan wanita di dusun ini rata-rata pandai menenun. Dengan menggunakan alat tenun tradisional, mereka membuat kerajinan tenun yang nantinya di jual kepada para wisatawan yang datang ke desa ini.
Memintal Benang untuk Menenun
Memintal Benang untuk Menenun
Rumah-rumah yang ada disini juga sangat sederhana terbuat dari kayu, bambu dan beratapkan daun alang-alang kering. Yang unik dari rumah tradisional ini adalah lantainya yang secara berkala diolesi dengan kotoran lembu tujuannya  agar terbebas dari serangan nyamuk yang mengganggu dan selain itu dipercayai juga agar terbentengi dari gangguan-gangguan yang bersifat magis.  Ada pertanyaan dari teman saya mengenai bau kotoran lembu ini dan kemudian dijawab oleh guide kami bahwa pada saat masih basah memang menimbulkan bau yang cukup menyengat namun bau itu perlahan lahan lenyap seiring mengeringnya kotoran lembu itu.
Rumah Tinggal Masyarakat Sade
Rumah Tinggal Masyarakat Sade
Lumbung Padi (Bumi Gora) Khas Suku Sasak
Lumbung Padi (Bumi Gora) Khas Suku Sasak

Tangga Menuju Ruangan Dalam
Tangga Menuju Ruangan Dalam
Rumah tradisional ini hanya memiliki 2 ruangan saja yaitu bagian depan dan bagian dalam. bagian depan ini diperuntukkan bagi laki-laki dan ibu. sedangkan bagian dalam diperuntukkan bagi wanita yang masih lajang. Ruangan dalam ini memiliki letak yang lebih tinggi dibandingkan dengan ruangan depan.
Kain Tenun Karya Wanita Sade
Kain Tenun Karya Wanita Sade
Buah tangan Khas Masyarakat Sasak
Buah tangan Khas Masyarakat Sasak
Sebelum meninggalkan dusun ini, ada baiknya membeli buah tangan hasil kerajinan masyarakat Dusun Sade seperti kain tenun, ukiran kayu ataupun sekedar gantungan kunci. Selain membawakan buah tangan untuk kerabat membeli cenderamata penduduk lokal juga menjadi salah satu cara kita untuk ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.






0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

BERITA RANGGA. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com